10ribu nasi bungkus dikirimkan Badan Amil Zakat Nasional (Baznaz) Kota Semarang setiap harinya bagi warga terdampak rob di Semarang utara
Diketahui@veeviya27 berjualan nasi kuning di Semarang pagi hari dari pukul 06.00 hingga 09.00. Nasi kuning dengan cara bungkus yang unik ini bisa jadi pilihan menu sarapan bagi traveler yang berada di Semarang. Selain nasi kuning, ada juga pilihan kuliner enak di Semarang lainnya yang cocok buat menu sarapan.
9 Asem-Asem Kambing. 10. Bebek Korek. 1. Nasi Becek. foto by tripadvisor.co.id. Makanan khas Nganjuk pertama dan paling wajib buat dicicpi adalah Nasi becek, salah satu kuliner yang bentuk serta rasanya mirip kari kambing tapi isiannya sama seperti soto babat.
CateringBulanan di Bali – Catering kami menerima dan jual layanan paket catering bulanan, di Bali, catering aqiqah, prasmanan, Rantangan, Nasi Box, Nasi Kotak, Nasi Tumpeng Komplit, Tumpeng Mini, Nasi Kuning, Nasi Lemak, Nasi Bungkus Daun/campur, Nasi Goreng, Nasi Liwet, Nasi Bakar, Nasi Kuning Mika, Ayam Bakar, Paket Bento, Paket Tumpeng Untuk 10
NasiJangkrik ini kemudian dibagikan pada masayarkat saat hari Asyuro 10 Muharram. Pembagian Nasi Jangkrik di Kompleks Makam Sunan Kudus | Republika Online REPUBLIKA.ID
Makananyang disebut nasi bungkus Jepang ini ramai tersiar di sosial media Kita bisa rata-rata 300 sampai 400 bungkus per hari dengan harga Rp 15 ribu hingga Rp 29 ribu paling mahal," kata Riska Aditya selaku Management Trainee Gohan Ku, melansir Antara, Minggu (17/7/2022). Makanan dengan menu ayam kari, ayam keju, ayam pedas, ayam
dWcASN. Denpasar ANTARA - Pecinta kuliner dengan menu khas Jepang di Bali dijamin kini tak kesulitan lagi untuk membeli makanan kesukaan mereka. Terlebih kini saat beberapa makanan khas negeri matahari terbit itu sedang viral dan menjadi tren di media sosial tanah air. Seperti dalam sepekan terakhir, muncul tempat makan di Denpasar yang menyajikan makanan ala negeri sakura namun dikemas serupa makanan yang umum ditemukan masyarakat, yaitu dibungkus dengan kertas minyak dan beralaskan daun pisang. Makanan yang disebut nasi bungkus Jepang ini ramai tersiar di sosial media khususnya akun kuliner tren makanan di Bali, lantaran unik dan diakui sebagai yang pertama dengan konsep seperti ini khususnya di Denpasar. Dalam waktu tak kurang dari tujuh hari, warung makan bernama Gohan Ku tiap harinya berhasil menjual 300-400 nasi bungkus Jepang di toko yang beralamat di Jalan Tukad Pakerisan Nomor 99 Denpasar. "Peminatnya antusias, saya enggak sangka juga dari awal buka baru seminggu benar-benar disambut antusiasme tinggi sampai kewalahan. Kita bisa rata-rata 300 sampai 400 bungkus per hari dengan harga Rp15 ribu hingga Rp29 ribu paling mahal," kata Riska Aditya selaku Management Trainee Gohan Ku. Makanan dengan menu ayam kari, ayam keju, ayam pedas, ayam yakiniku, ayam original, sapi yakiniku, sapi original, sapi lada hitam, dan nasi omega ini berhasil mencuri perhatian masyarakat kota madya dengan keunikannya yaitu dikemas layaknya nasi bungkus dan dipadukan dengan isian khas nusantara. Nasi Jepang Tak hanya daging dengan saos khas Jepang, dalam tiap porsinya Gohan Ku memberi tambahan makanan khas Indonesia seperti sambal mentah salah satunya. "Sengaja dikolaborasikan dengan konsep orang Indonesia, kalau orang Jepang sambal itu tidak terlalu suka, palingan lada atau semacam paprika, kita orang Indonesia biasanya kadang suka pedas," kata Riska di Denpasar. Selain sambal sebagai pelengkap, pihak Gohan Ku menjelaskan bahwa di dalam tiap makanannya berisi telur, taburan bawang putih, dan nori. Selain itu, pada pemilihan nasi makanan khas Jepang cukup berbeda dengan Indonesia. Tempat makan satu ini memilih menggunakan beras yang kerap dikonsumsi masyarakat Jepang, pun juga memiliki hasil akhir yang pulen. Ke depan juga tak menutup kemungkinan sang pemilik menambah isian baru mengingat cabangnya kini dibuka di Pulau Dewata dengan menu makanan yang tak kalah di nusantara. Hingga 31 Juli 2022 nanti, pihak Gohan Ku turut memberikan promosi lewat gratis yakitori atau satu tusuk sate tiap pembelian satu bungkus nasi ala Jepang itu. Alasan promosi ini menjadi tambahan daya tarik yang dikatakan Riska mampu menggaet para pembeli, disamping keunikan makanan yang viral ini. Jika diuangkan, Riska mengaku perharinya toko yang berpusat di Jakarta tersebut dapat membawa uang sekitar Rp5 juta hingga Rp7 juta hanya dalam satu pekan terakhir. Gohan Ku sendiri diakui memiliki arti nasi bungkus dalam bahasa Jepang. Menu nasi bungkus ala Jepang ini lahir pada Januari 2022 lalu di mana Riska menuturkan bahwa sang pemilik merupakan pecinta kuliner Jepang. Di antara menu nasi bungkus Jepang yang disuguhkan, masyarakat Bali yang membeli dalam sepekan dikatakan paling tertarik dengan rasa ayam kari dan sapi lada hitam. Menu ini paling banyak dicari oleh pengunjung, salah satunya seorang pembeli bernama Chintya Sukmawedari 22. Ia memutuskan untuk mencoba makanan unik satu ini setelah melihat tren yang viral di sosial media. Perempuan asal Sanur Denpasar Selatan ini langsung membeli delapan bungkus nasi dengan menu paling banyak dicari, namun memutuskan untuk dibawa pulang dengan pengemasan layaknya nasi padang atau warteg kebanyakan. "Kalau bagi saya ini pertama kali, ingin coba karena mau tahu rasanya bagaimana. Pertama karena penasaran sama rasanya, soalnya banyak yang bilang ini enak. Tapi saya belum pernah nemu atau nyoba nasi Jepang dibungkus seperti ini juga," kata Chintya. Pembeli lain bernama Ajif Tazuida 30 setelah mencoba rasa nasi omega mengaku tertarik dan ingin membeli kembali. Ajif bahkan menyebut rasa dari nasi bungkus satu ini sesuai dengan selera lidah masyarakat Indonesia. "Lumayan menarik dan enak terasa pedasnya, ini juga dengar-dengar dapat dari Instagram. Harganya sesuai untuk makanan jenis baru, dan untuk orang Indonesia cocok, anak saya itu cocok," katanya. Manager Trainee Gohan Ku mengatakan bahwa masyarakat dapat mencicipi menu Jepang ini dari pukul WITA hingga WITA setiap harinya dengan dimulai dari harga Rp15 ribu perporsinya. Dengan harga Rp15 ribu, masyarakat dapat merasakan nasi bungkus omega, Rp23 ribu untuk nasi ayam original, Rp25 ribu ayam yakiniku dan ayam pedas, Rp26 ribu ayam keju dan ayam kari, sedangkan harga paling tinggi Rp29 ribu untuk varian sapi yakiniku, sapi original, dan sapi lada hitam. Sebelum di Bali, makanan viral ini telah dijual di The Icon BSD, Tangerang Kota, Lippo Karawaci, Slipi, Pluit, Lippo Puri, dan Pamulang. Melihat antusias tinggi dari pecinta kuliner Jepang di Bali, manajemen Gohan Ku berencana akan memunculkan inovasi baru setelah genap ide makanan dikumpulkan, lantaran selama ini meskipun menu dan konsepnya tergolong nabrak’ tapi saat dikonsumsi tidak mengurangi niat masyarakat mencicipi Nasi bungkus menu Jepang yang disajikan dengan kertas minyak dan daun pisang di Denpasar, Sabtu 16/7/2022. ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari .Editor Hanni Sofia COPYRIGHT © ANTARA 2022
Sepertinya Anda menggunakan alat otomatisasi untuk menelusuri situs web kami. Mohon verifikasi bahwa Anda bukan robot Referensi ID df07bfd8-0bcd-11ee-82a4-675a54684875 Ini mungkin terjadi karena hal berikut Javascript dinonaktifkan atau diblokir oleh ekstensi misalnya pemblokir iklan Browser Anda tidak mendukung cookie Pastikan Javascript dan cookie diaktifkan di browser Anda dan Anda tidak memblokirnya.
Padang, ANTARA - Lazimnya seporsi nasi dengan sepotong lauk di rumah makan Padang saat ini dibanderol dengan kisaran harga mulai dari Rp18 ribu. Dengan uang Rp18 ribu tersebut jika dibungkus akan mendapatkan sekepal nasi dengan porsi lumayan besar, sepotong lauk dengan beragam pilihan mulai dari rendang, ayam, hingga ikan dengan campuran sayur berupa daun ubi, toge serta sejumput sambal cabai merah atau hijau. Akan tetapi saat rata-rata pengelola rumah makan Padang mematok tarif mulai dari Rp18 ribu hingga Rp20 ribu, di Padang dijumpai rumah makan yang hanya mematok sebungkus nasi dengan lauk hanya Rp10 ribu saja. Biasanya rumah makan dengan harga makanan hanya Rp10 ribu tersebut marak di sekitar kampus, perkantoran hingga tempat strategis. Meski pun seporsi hanya Rp10 ribu namun yang didapat tak jauh beda mulai dari nasi, lauk, sayur dan sambal. Mungkin akan menjadi tanda tanya kenapa dengan harga Rp10 ribu konsumen bisa mendapatkan nasi dan lauk nyaris setara dengan harga Rp18 ribu. Apakah penjualnya tidak rugi karena mematok harga yang murah?, apakah kualitas bahan makanan dan rasanya berkurang?, apa rahasianya sehingga harganya bisa menjadi lebih murah ?. Atau jangan-jangan penjualnya sedang "bakar uang" sebagaimana strategi promosi sejumlah start up yang tengah marak di Tanah Air saat ini guna menarik pembeli, sehingga prinsipnya biarlah rugi di awal namun bisa meraup pelanggan tetap dan tiba saatnya harga akan kembali normal. Salah satu rumah makan yang menjual makan dengan harga terjangkau adalah Ampera Surantih Indah yang berlokasi di Jalan Thamrin, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang. Karena harganya yang murah tentu saja rumah makan ini pelanggannya cukup ramai apalagi saat jam makan siang. Menurut pengelola Neng ia menjual makanan dengan harga yang relatif terjangkau selain strategi pemasaran agar mudah dikenal juga menyesuaikan dengan kemampuan masyarakat yang berada di sekitar warung. "Makanan yang saya jual diminati oleh konsumen yang berada di kawasan tersebut seperti karyawan kantoran, pekerja informal, guru, tukang ojek dan mahasiswa," katanya. Meski terbilang murah, bukan berarti Neng menyajikan menu seadanya. Pilihan yang disediakan cukup banyak, bahkan tidak kalah dengan menu rumah makan pada umumnya. Beberapa di antaranya, ayam bakar, rendang, ikan asam padeh, ayam bumbu, lele goreng, ayam gulai, ikan nila bakar dan menu lainnya dengan harga Rp10 ribu lengkap dengan air minum. Sementara untuk harga terpisah juga disediakan es teh, kopi serta berbagai jenis jus buah. Harga yang terjangkau tersebut membuat warung makan Ampera Surantih Indah selalu ramai terutama saat jam makan siang. Dalam sehari Neng mengaku menghabiskan sekitar dua karung beras IR Solok, 100 ekor ikan, 40 ekor ayam dan 10 kilogram daging sapi. Ia menyampaikan salah satu rahasia bisa menjual makanan dengan harga murah adalah membeli bahan mentah dalam jumlah banyak sehingga lebih murah. Dalam sehari ia bisa menjual 300 bungkus nasi dengan penghasilan sekitar Rp3 juta. “Kalau omzet biasanya Rp3 juta per hari, bahkan pernah mencapai Rp5 juta hingga Rp10 juta per harinya kalau sedang ramai ,” ujarnya. Ia mengakui menjual nasi seharga Rp10 ribu memang tidak besar keuntungan yang diperoleh, namun uang yang didapat lebih cepat perputarannya karena banyak yang membeli. “Misalnya untungnya cuman Rp2 ribu per bungkus, kalau yang beli 300 orang kan sudah dapat Rp600 ribu, artinya uang lebih cepat terkumpul, banyak yang beli,” tuturnya. Rumah makan yang ia kelola merupakan milik keluarga beranggotakan empat karyawan, buka pukul WIB hingga WIB . Mau bungkus atau makan di tempat tidak ada perbedaan harga. Hanya porsi nasi untuk bungkus lebih banyak dari pada makan di tempat. “Lauknya semuanya sama, potongan sambalnya ukuran standar rumah makan. bumbu masaknya juga sama. Yang berbeda hanya dari nasinya saja, kan harganya Rp10 ribu, jadi nasinya cuma dua mangkok kecil,” ungkapnya. Salah seorang pembeli nasi Rp10 ribu, Hari mengaku sering membeli nasi Rp10 ribu saat akhir bulan. Dalam membeli nasi ia lebih sering membungkus daripada makan di tempat. Apabila dibungkus lebih banyak dibandingkan makan di tempat zedangkan untuk rasa, sesuai harga. “Rasanya sesuai dengan harga, malah kadang lauk yang nasi Rp10 ribu ini lebih besar dibanding tempat nasi dengan harga di atas itu, kata dia Akan tetapi ia menilai bedanya dari segi nasi, kalau nasi Rp10 ribu ini nasinya keras beda kalau nasi rumah makan dengan harga standar,” ujarnya. Rasa sebanding harga Menyikapi maraknya rumah makan Padang yang menjual makanan dengan harga murah salah seorang pemilik usaha kuliner di Padang Dian Anugrah menilai jika ingin mendapatkan makanan dengan kualitas dan rasa yang baik tentu dibarengi dengan harga yang sebanding. Menurut dia salah satu strategi pengelola rumah makan Rp10 ribu adalah dengan memperkecil volume lauk yang disediakan. Jika pada rumah makan dengan harga standar menyediakan sepotong ayam saat dibeli dipotong empat bagian, maka di rumah makan murah daging ayamnya dipotong delapan bagian sehingga ukuran lebih kecil. "Saat ini saja ayam mentah dibanderol Rp25 ribu per satu kilogram, maka jika dibagi empat potong minimal harga pokok sepotong saja sudah ujar pemilik usaha rendang minang tersebut. Akan tetapi ia menemukan biasanya para pengelola rumah makan murah mencari pemasok ayam dengan harga terendah agar bisa mendapatkan keuntungan. Kemudian, para pengelola rumah makan murah biasanya menyajikan nasi dengan porsi yang lebih kecil dan sayurnya biasanya tumis kol dan sambal yang sedikit. Untuk menciptakan kesan ramai pada penyajian ditambahkan kerupuk sehingga terlihat ramai, padahal secara ukuran sebenarnya porsinya lebih kecil, katanya. Bahkan ada juga yang untuk menyiasati dengan menyajikan ayam goreng tepung sehingga secara kasat mata akan terlihat lebih besar potongan ayamnya. Terkait rasa ia menilai relatif karena ada yang memang rasanya cukup enak ada pula yang standar. Namun, secara logika jika ingin menghasilkan rasa yang berkualitas tentu harus berasal dari bumbu yang juga beragam. "Nah kalau bumbu beragam tentu keluar lebih banyak biaya, akhirnya ada yang pakai strategi menambah penyedap rasa untuk mengganti bumbu," ujarnya. Pada sisi lain kalau sebatas untuk mengenyangkan, nasi Rp10 ribu cukup mengenyangkan dan ini bisa menjadi pilihan bagi yang berhemat. Akan tetapi ia mengingatkan penjual harus cermat menghitung modal yang dikeluarkan karena jika tak hati-hati bisa-bisa tidak mendapatkan untung. "Pertama harus ada target penjualan minimal harian, lalu pandai mengelola perputaran uang karena bisa saja ramai di awal tetapi karena tidak ketemu untung akhirnya tutup, atau pelan-pelan menaikkan harga jual," katanya. Saat ini pada rumah makan dengan harga normal biasanya akan mendapatkan seporsi nasi, ayam dengan ukuran potong empat bagian, sayur, kuah gulai, sambal cabai merah hingga kerupuk. Bagi yang hendak menyantap makanan dengan harga murah rumah makan Rp10 ribu bisa menjadi pilihan, kalau ingin lebih puas tentu saja bersantap di rumah makan dengan harga normal. Semua itu pilihannya ada pada konsumen dan tentu saja kaedah umum yang tak dapat dibantah adalah ada rasa ada harga, dan rasa sebanding dengan harga yang dibayar. ***1***Editor Triono Subagyo COPYRIGHT © ANTARA 2019
MENUS SCAN LE CODE QR POUR AFFICHER LE MENU DÉTAILLÉ
Sepertinya Anda menggunakan alat otomatisasi untuk menelusuri situs web kami. Mohon verifikasi bahwa Anda bukan robot Referensi ID e275e022-0bcd-11ee-b2a9-6e766e447753 Ini mungkin terjadi karena hal berikut Javascript dinonaktifkan atau diblokir oleh ekstensi misalnya pemblokir iklan Browser Anda tidak mendukung cookie Pastikan Javascript dan cookie diaktifkan di browser Anda dan Anda tidak memblokirnya.
menu nasi bungkus 10 ribu